Selasa, 06 Januari 2009

Cita-cita dalam perspektif anak

Pada suatu hari penulis pernah berkunjung ke sekolah Taman Kanak-kanak. Pada hari itu kebetulan hari pertama masuk sekolah. Wajarah kalau di hari pertama itu biasanya digunakan sebagai perkenalan antar guru dengan murid dan atara sesama siswa. Tak sengaja penulis mendengar seorang guru bertanya kepada muridnya sebagai sarana perkenalan sekaligus memberikan motivasi belajar. Pertanyaan itu sebagai berikut: "Guru", Anak-anak besok jika besar mau menjadi apa? dan siswapun menjawab dengan nada yang berbeda-beda. Ada yang menjawab menjadi dokter, polisi, pilot, dan guru. Namun, ada satu siswa yang menjawab ingin menjadi murid. sang guru bertanya kenapa ingin menjadi murid. Kata anak itu," saya lebih seneng mendengarkan ceria dari bercerita. Dari sekilas cerita itu, penulis kemudian berfikir sejenak. Apa yang Sebenarnya yang terlintas dalam pikiran anak saat menyampaikan cita-cita itu. Penulis yakin, yang berkata ingin jadi dokter itu belum tentu benar-benar berminat jadi dokter, dst. karena yang disampaikan anak itu hanyalah pantulan dari keseharian yang pernah anak lihat terhadap orang dewasa saja. jika pada suatu hari anak melihat begitu gagahnya polisi, maka saat itupula ia ingin menjadi polisi. jika anak pernah melihat kerennya seorang dokter, maka pikiran mereka ya dokter pilihan masa depanya. sehingga dari sini dapat kita ambil simpulan bahwa anak selelu mencari figur yang dapat di agungkan. dan figur yang di agungkan itu sering berubah sesuai kondisi dan situasi yang mengitarinya. Sedangkan siswa yang memilih jadi murid, karena ia terinspirasi dengan rasa kepekaan dirinya yang tinggi untuk memperhatikan orang lain. sehingga enggan untuk menjadi aktor, tapi lebih suka menjadi pemerhati. satu prinsip akhir bahwa apa yang ada dalam fikiran anak akan berkembang sering dengan pertumbuhan fisik dan psikisnya. oleh karena itu, sebagai orang tua dan guru, janganlah menyalahkan atau menertawakan anak dalam memilih cita-citanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar